Sejak awal diciptakan, bumi telah dilandasi pada konsep keseimbangan. Setiap proses merupakan lingkaran yang saling mendukung antara satu mata rantai terhadap mata rantai kehidupan lainnya. Alam menjadi sumber penyedia kebutuhan setiap mahluk yang hidup di dalamnya.
Sejalan dengan perkembangan peradaban manusia, kemajuan tehnologi dan kebutuhan yang semakin meningkat, telah menjadikan manusia superioritas terhadap komponen penyusun alam lainnya. Kebutuhan yang semakin meningkat dan harus dipenuhi dalam waktu singkat telah memunculkan budaya baru yaitu budaya serba instan.
Untuk memenuhi setiap maksud dan kebutuhan tersebut secara tidak langsung terjadi pergeseran terhadap alam yang semakin tertekan akibat eksploitasi sumberdaya yang ada. Efeknya terjadi suatu kondisi ketidakseimbangan. Alam yang memiliki hukum keseimbangan berusaha melakukan penyeimbangan kembali melalui bahasanya. Proses alam melakukan penyeimbangan ini yang kemudian dirasakan dalam bentuk bencana alam, apakah itu gempa bumi, tanah longsor, gagal panen dan sebagainya.
Hutan sebagai salah satu komponen alam yang penting dan memiliki kontribusi atas kesimbangan keberadaannyapun sudah semakin kritis. Luasan hutan yang tersisa saat ini sudah tidak lagi berada pada kondisi yang proporsional. Akibatnya turut semakin memperparah ketidakseimbangan alam, mulai dari terjadinya cuaca yang tidak lagi dapat di duga, polutan udara yang tidak cukup terfilter dan sebagainya. Hutan merupakan suatu tempat yang memiliki keunikan tersendiri dengan iklim mikronya, merupakan satu-satunya tempat di bumi ini yang masih terjamin kesimbangan biologis, fisik dan kimiawinya secara alami, saat ini semakin mengkuatirkan keberadaannya.
Sebagian besar hutan telah dikonversi menjadi perkebunan-perkebunan, tidak dipungkiri yang notabene menempatkan sisi profit bisnis di urutan teratas telah memberi kontribusi cukup besar terjadinya pola iklim yang tidak menentu. Hal ini berefek besar terhadap dunia pertanian, seperti kacaunya pengaturan jadual dan pola tanam.
Sisi lain yang tidak kalah pentingnya dalam menyebabkan rusaknya keseimbangan alam yaitu revolusi hijau yang beberapa dekade lalu sangat gencar dilakukan. Penggunaan bahan dan obat-obatan kimia terutama untuk menggenjot produksi telah membuahkan terjadinya kerusakan pada tanah. Tanah menjadi tidak sehat, tanah tidak lagi berada dalam keseimbangan. Titik berat perhatian hanya pada kesuburan fisik dengan menggunakan tehnologi mekanisasi secara besar-besaran, kesuburan kimiawi dengan penggunaan bahan-bahan kimia sintetis untuk menggenjot hasil prduksi. Sesaat dalam beberapa dekade memang dirasakan laju pertumbuhan produksi sangat signifikan. Di balik itu semua telah meninggalkan suatu kondisi tanah yang tidak lagi sehat, sehingga memicu munculnya hama penyakit baru. Pada sebagian besar wilayah jumlah microorganisma tanah tidak lagi berada pada jumlah yang proporsional, bahkan pada daerah-daerah tertentu sama sekali habis.
Efek jangka panjang dari keadaan di atas menyebabkan semakin menurunnya hasil produksi dari tanaman yang dibudidayakan, sementara sisi lain penggunaan energi yang diambil dari alam untuk menaikkan produksi tersebut sangat tidaklah kecil. Akibatnya semakin menambah runyam kondisi keseimbangan alam yang seharusnya ada.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas dan demi memperbaiki kondisi alam berikut kesimbangan jangka panjang khususnya tanah, diperlukan suatu terobosan konsep pertanian kedepan yang revolusioner. Pertanian yang mendesak dibutuhkan adalah pertanian kembali kealam yang mendasarkan diri pada konsep kesimbangan dan azas kelestarian, sehingga akan terjamin kelestarian sumberdaya dan kelestarian produksi. Upaya untuk melakukan pembenahan agar terjadi keseimbangan kesuburan biologi, kesuburan fisik dan kesuburan kimiawi tanah mutlak harus dilakukan, sebab hal tersebut dalam jangka panjang akan turut mempengaruhi ketersediaan pangan dunia.
Tehnologi yang mengembangkan bakteri dan jamur bermanfaat memiliki peranan besar dalam upaya mewujudkan tujuan di atas. Sisi lain pola pertanian kembali kealam juga memiliki peranan yang tidak kalah pentingnya, dan harus menjadi satu kesatuan rantai proses dan langkah kedepan. Sebagai contoh kecil pola pertanian kembali kealam misalnya saja pada budidaya tanaman padi, setelah padi selesai dipanen, batang padi atau gamen (jawa) tidak dibakar atau dibuang, sehingga pada saat pembajakan berikutnya dapat dikembalikan lagi kedalam tanah. Untuk mempercepat proses penguraian atau dekomposisi, berikan inputan melalui aplikasi pemberian mikroorganisma bermanfaat pada tanah tersebut. Perlu diingat bahwa mikroorganisma yang diberikan haruslah yang sudah teridentifikasi dengan jelas sampai pada speciesnya, hal ini penting untuk diketahui sifat bakteri tersebut, apakah tergolong yang bermanfaat atau tidak dalam artian patogen. Media pembantu untuk melarutkan agar aktif haruslah yang menggunakan media air dan jangan yang menggunakan media cair yang dapat berefek pada pengerasan lumpur atau sedimentasi lumpur. Pada akhirnya dengan bantuan mikroorganisma tersebut tanaman akan mendapatkan unsur hara yang baik, sebab pupuk terbaik bagi sebuah tanaman adalah berasal dari tanaman atau bagian tanaman itu sendiri, dengan bantuan mikroorganisma dapat terurai lebih cepat sehingga menjadi unsur hara yang tersedia dan siap diserap tanaman.
Tehnologi bakteria dan jamur yang telah dikembangkan oleh anak-anak negri dengan berbagai produk hasil karyanya dan tersebar di berbagai toko pertanian, terbukti telah dapat membantu upaya perbaikan dan penyegaran tanah agar dapat kembali sehat dan terjadi keseimbangan kesuburan biologis, kesuburan fisik dan kesuburan kimiawi pada tanah tersebut. Telah terbukti menaikkan hasil produksi, menurunkan prosentase gabuk/bulir kosong, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit, melindungi dan merangsang perakaran, meningkatkan pendapatan petani, waktu panen lebih cepat dan sebagainya. Diharapkan dengan pola pertanian kembali kealam dapat berkontribusi pada ketahanan pangan dunia dan ketersediaan pangan dunia di masa depan. Bersikap dan bertindaklah dengan bijak, gunakan produk-produk karya anak negri untuk membangun negri sendiri, sukses !!!!.