Meningkatkan Produksi Tanaman Cabai Dengan Mikroorganisma Bermanfaat
Impian petani yang
membudidayakan tanaman cabai adalah biaya produksi yang rendah, tanaman yang
sehat dan tahan terhadap serangan penyakit serta produksi hasil panen yang
tinggi dan memiliki waktu pemane nan panjang, juga yang tidak kalah pentingnya
adalah harga yang stabil di pasaran. Untuk dapat meraih impian tersebut tentu
dibutuhkan suatu perencanaan yang matang terutama pemilihan jenis, kualitas
benih, penggunaan bahan penunjang pertumbuhan dan produksi tanaman yang tepat, penyiapan lahan tanam sejak dini juga memiliki faktor yang sangat penting.
Penyiapan lahan tanam dengan mengaplikasikan mikroorganisma bermanfaat yang sudah dilarutkan dalam air, aplikasi ke tanah dilakukan dengan jalan disemprotkan dengan bantuan alat sprayer, sehingga larutan dapat merata pada tanah yang akan ditanami bibit cabai, alangkah lebih bagus lagi jika sebelumnya diaplikasi dengan pupuk organik yang sudah jadi, sehingga mikroorganisma bermanfaat tersebut akan semakin cepat dan banyak perkembangan jumlahnya.
Pengaplikasian mikroorganisma bermanfaat dalam tanah pada budidaya tanaman cabai terbukti mampu memenuhi harapan petani yang mengaplikasikannya. Umur masa pembenihan untuk penyiapan bibit terbukti lebih pendek, bibit memiliki keragaan segar, kokoh dan sehat. Hal ini didapatkan karena mikroorganisma juga memiliki peranan dalam memacu pertumbuhan akar aktif serta memperbanyak bulu-bulu akar, sebagaimana diketahui bahwa akar merupakan bagian yang sangat penting bagi suatu tanaman terutama dalam penyerapan unsur hara.
Mikroorganisma Bermanfaat juga memiliki fungsi menyiapkan hara yang siap serap bagi tanaman, sehingga tanaman tidak harus melalui rantai panjang pemrosesan hingga sampai dapat diserap. Hal tersebut berkontribusi pada kualitas pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sehingga tanaman dengan adanya hara yang siap serap ini mampu mengoptimalkan proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut, hasilnya akan didapatkan keragaan tanaman yang sehat, segar dan hijau serta kokoh. Dari kondisi real di lapangan (seperti foto di atas), keragaan tanaman cabai yang mendapat aplikasi mikroorganisma bermanfaat jauh lebih tinggi, kokoh, segar dan ukuran daun lebih lebar jika dibandingkan dengan kontrol yang tidak mendapat aplikasi.
Tanaman yang mendapat aplikasi mikroorganisma bermanfaat, kualitas buah jauh lebih besar dan panjang ukurannya dan terlihat secara visual lebih sehat. Untuk tanaman yang diaplikasi, bunga tidak mudah rontok, jumlah keberadaan bunga setiap batangnya jauh lebih banyak, serta prosentase bunga yang menjadi buah 99,8 %. Ukuran buah relatif seragam, dengan penampakan warna buah lebih cerah dan segar. Pemanenan sudah sepuluh kali pemanenan dan masih berlangsung terus, akumulasi pemanenan pertama sampai dengan kesepuluh mencapai 5620 Kg dengan luas lahan tanam seluas 0,5 Ha. Untuk tanaman yang tidak mendapat aplikasi hanya sampai pada pemanenan keempat, selanjutnya tidak dapat dipanen karena tanaman terserang penyakit, hasil sampai dengan pemanenan keempat hanya 98 Kg sedangkan yang mendapat aplikasi sampai dengan pemanenan keempat mencapai 420 Kg, selisih produksi yang sangat signifikan.
Produk-produk dalam negri yang mengembangkan mikroorganisma bermanfaat bagi tanah dan tanaman banyak tersebar di berbagai toko pertanian. Sikap bijak dalam memilih produk tersebut mutlak diperlukan, pilihlah produk yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan (dalam arti luas), syukur-syukur pilih produk yang menyediakan pendampingan dalam pengaplikasian di lapangan, hitung-hitung sebagai garansi produk he he he...tapi yang lebih penting lagi nich jangan lupa pilih produk-produk hasil karya anak negri ya alias produk dalam negri, karena sumberdaya manusia dalam negri kita tidak kalah kok kemampuannya. mari kita bangun negri dengan produk-produk dalam negri, ok ???...maju dan jayalah petani negri !!!!....