Mengenal Penyakit Fisiologis Tanaman Cabai
Setelah membahas secara umum mengenai mengenal penyakit tanaman cabai 1 dan mengenal penyakit tanaman cabai 2, maka pada kesempatan ini akan diurai secara umum mengenai mengenal penyakit fisiologis tanaman cabai. Tanaman cabai yang kekurangan unsur makro maupun mikro akan tumbuh tidak normal. Kekurangan unsur-unsur ini dapat menimbulkan penyakit pada tanaman, sehingga tanaman tidak dapat berproduksi secara optimal serta hasil produksi menjadi tidak normal kualitasnya. Dalam budidaya tanaman, hal tersebut di atas dapat menimbulkan kerugian yang tidak sedikit, mulai dari volume produksi, kualitas hasil maupun nilai jual dari hasil produksi. Oleh sebab itu pemahaman secara umum mutlak diperlukan bagi mereka yang ingin melakukan budidaya tanaman cabai ini.
Pemahaman dan pengenalan meski secara umum terhadap penyakit fisiologis tanaman cabai dapat menjadi warning awal ketika menemui kondisi abnormal tanaman yang dibudidayakan. Selanjutnya dapat digali lebih dalam dan lebih jauh lagi tentang bagaimana cara mengatasi dan menanggulangi sejak dini guna menghindari efek negatif yang timbul dalam usaha budidaya tanaman cabai.
Busuk Ujung Buah, indikator kekurangan unsur Kalsium (Ca). Gejala awal dapat dilihat pada ujung buah yang belum matang terlihat berwarna kekuningan, selanjutnya akan menguning. Warna kuning tersebut akan berubah menjadi kecoklatan yang pada akhirnya akan menjadi warna coklat. Jaringan akan mengalami kerusakan dan akhirnya akan berkembang menjadi berwarna coklat tua kehitaman, efeknya buah akan cepat berubah warna menjadi merah pucat atau merah kekuningan dan akhirnya rontok. Kondisi ini tentu saja akan sangat mempengaruhi volume dan kualitas produksi yang dihasilkan tanaman, pada akhirnya akan menyebabkan kerugian, baik dari sisi volume dan kualitas produksi maupun dari sisi finansial dan keuntungan.
Tanaman yang kekurangan unsur Boron (B), pertumbuhannya menjadi tidak normal dan akan terhambat. Terkadang sering dilihat adanya tanaman yang tumbuh di mana kedua batang berhimpitan namun tidak terpisah sempurna. Terjadinya retak pada batang, ruas pendek-pendek dan sebagainya. Kondisi yang tidak normal ini mempengaruhi daya berbuah tanaman menjadi kurang, terkadang banyak ditemukan buah dengan bentuk-bentuk yang tidak normal. Hal ini tentu saja akan berefek langsung dalam upaya dan usaha pembudidayaan tanaman.
Tanaman yang kekurangan unsur Magnesium (Mg), memperlihatkan gejala yang dapat dilihat pada daun. Daun seperti kehilangan warna hijau dan cenderung menguning, ditemukan bercak-bercak merah coklat sementara tulang daun dan sirip daun tetap berwarna hijau. Jika tidak langsung mendapatkan penanganan, keadaan tersebut akan merambat ke atas. Pada keadaan kekurangan unsur yang berat, tanaman akan merana dalam pertumbuhannya, sehingga pada akhirnya akan sangat mempengaruhi kemampuan berbuah dan produksinya.
Tulisan mengenal penyakit fisiologis tanaman cabai seperti yang ditulis di blog ini hanyalah merupakan gambaran secara umum guna pengenalan dasar saja. Untuk lebih memahami dan mempelajari secara mendalam, anda dapat eksplore di mesin-mesin pencari dengan menuliskan keyword pada kolom mesin pencari. Harapannya dapat membantu dalam rangka usaha pembudidayaan tanaman cabai. Akhirnya semoga dapat bermanfaat dan memberikan manfaat kepada siapa saja.